BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Oleh Nursholihah, S.Pd., M. Hum

Semua pekerjaan itu penting, jadi tidak ada alasan untuk meremehkan satu sama lain. Tidak akan ada presiden jika tidak ada rakyatnya, tidak akan ada dokter jika tidak ada orang sakit, tidak ada seorang direktur jika tidak ada karyawannya, juga tidak akan bisa kita hidup nyaman jika tidak ada petugas sampah di lingkungan kita. Jadi, apapun profesi kita, selalu ada alasan dan kesempatan untuk memaksimalkan diri. Siapa bilang pekerjaan ibu rumah tangga itu tidak begitu penting? Bagaimana seorang anak dan suami bisa sukses jika tidak ada ibu di rumah, yang mengorbankan sebagian besar waktu dan pikirannya tercurah di rumah saja.

Mengapa terus belajar itu penting? Karena ternyata peningkatan status sosial atau peningkatan jenjang karir itu tidak selalu sebanding lurus dengan peningkatan intelektual. Kebanyakan orang berhenti belajar ketika sudah berada di atas “puncak”, padahal hakikat belajar adalah sepanjang hayat. Ilmu itu luas sekali, banyak yang belum bahkan tidak kita pahami di dunia ini. Apa yang kita pelajari mungkin hanya sebagian kecilnya saja. Dunia ini juga bergerak cepat sekali, sangat dinamis. Belajar itu gairah. Dan orang-orang yang berhenti belajar akan secara otomatis kehilangan gairah, kehilangan orientasi. Hingga kemudian melakukan pelarian ke perkara material saja. Hanya sibuk memberikan makan perut dan ego kita, tapi lupa memberi makan pikiran dan jiwa dengan ilmu.

Karena istilah “karir” untuk saya tidak begitu penting, saya tidak pernah mengorientasikan diri untuk berjenjang karir. Entah karir atau jabatan mungkin hanya semacam tolak ukur, apakah kemampuan kita berkembang atau tidak. Saya mungkin akan sangat khawatir ketika keinginan untuk belajar hilang, ketika rasa ingin tahu menurun, dan otak berhenti berpikir. Itu sangat berbahaya.

Seseorang memutuskan sesuatu berdasarkan apa yang menjadi prioritasnya. Kalau yang kita prioritaskan semata materi, kita akan membuat langkah-langkah untuk mencapainya sedemikian rupa. Tapi kalau yang kita prioritaskan adalah ilmu dan kebermanfaatan, saya rasa kita akan mendapatkan lebih dari sekedar materi. Sesuatu yang mungkin akan lebih abadi.

Jadi apapun kita, tetaplah bersyukur, tetaplah punya keyakinan yang kuat kepada Allah yang memegang seluruh kendali hidup kita. Aku penting, kamu penting, kita semua penting. Punya arti karena kita sendiri yang harus memberikan arti pada hidup kita.

 

1 komentar untuk “BELAJAR SEPANJANG HAYAT”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *